Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

BP2MI Kembali Lepas Tiga Pekerja Migran Indonesia Sektor Perawat Ke Jerman

-

00.09 4 September 2024 293

BP2MI Kembali Lepas Tiga Pekerja Migran Indonesia Sektor Perawat Ke Jerman

Tangerang, BP2MI (4/9) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas  tiga (3) orang Pekerja Migran Indonesia sektor perawat dalam program Triple Win G to G  ke negara Jerman. Gelaran pelepasan dihelat di Lounge PMI Bandara Internasional Soekarno-Hatta tangerang banten, pada Rabu (4/9/2024).

Ke-tiga Pekerja Migran Indonesia sektor Perawat yang dilepas yakni Aditya Dewangga asal lampung, Valentina Meo Djawa asal Jakarta, dan David Pasonggi asal Sulawesi Selatan. Aditya dan Valentina nantinya akan bekerja di Krakenhaus Rummelsberg Hospital, Nurmberg, Jerman sedangkan David akan ditempatkan di Katarina Von Bora Haus Hospital, Hannover, Jerman. Ketiganya akan bertolak ke Jerman dalam penerbangan pukul 21.00 WIB, Rabu (4/9/2024).

Deputi Bidang Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Irjen Pol. I Ketut Suardana dalam sambutannya menekankan urgensi Pekerja Migran Indonesia yang memiliki keterampilan karena kebutuhan negara-negara, terutama negara maju, meningkat pesat.

“Sumbangan devisa Pekerja Migran Indonesia di tahun 2023 adalah sebesar 227 triliun Rupiah.Kita berharap terus dapat memberangkatkan Pekerja Migran yang profesional dan terampil, khususnya dalam skema G to G, dengan kerjasama antar negara. Tentu kita upayakan skema ini dapat berlaku di banyak negara. Terbaru, terdapat peluang bagus di Arab Saudi yang membutuhkan banyak tenaga perawat disana”, ungkap I Ketut.

Tak lupa I Ketut berpesan kepada para Pekerja Migran yang akan berangkat untuk senantiasa menjaga sikap dan menyesuaikan diri dengan adat budaya setempat. Ia mengetengahkan bahwa Pekerja Migran Indonesia dikenal karena etos kerja, kesantunan, serta ketaatan kepada aturan.

“Saya ucapkan selamat kepada para Pekerja Migran yang akan segera terbang. Kalian ini bukan kita yang memilih tetapi dari pihak Jerman, artinya kalian memiliki kualitas dan kapasitas kerja yang mumpuni. Pesan saya budaya dan aturan yang ada dipahami dan ditaati. Kemudian pahami bahaya yang berlaku. Cermat dalam penggunaan media sosial, karena banyak sekali kasus ekstremisme lahir penggunaan media sosial yang tidak dewasa. Dan jangan lupa literasi keuangan, kalian harus bisa mengatur keuangan kalian dan  menabung untuk masa depan kalian ”, tambah Ketut.

Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, lampung, Dewi Purwa Ningsih, dalam sambutannya mengisahkan bahwa Aditya Dewangga adalah alumni berprestasi yang berhasil mendapatkan kesempatan kerja di Jerman. Dewi mengatakan pihaknya senantiasa mendorong alumni lulusan untuk dapat berkarier sukses hingga ke luar negeri.

“Poltekkes kami berada dibawah naungan Ditjen Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dimana alumni diproyeksikan terserap 30 persen terserap bekerja ke luar negeri. Oleh itu kami memiliki program kelas intenasional yakni ke Jepang dan Timur Tengah. Alhamdulillah ada tiga orang alumni kami sedang pelatihan program ke Jerman, dan 14 alumni kami tengah matching untuk program G to G ke Jepang”, ungkap Dewi.

Dewi menuturkan pihak Politeknik berupaya untuk memberikan program yang meringankan para alumni yang hendak bekerja ke luar negeri.

“Untuk Jepang, hingga level N4 pelatihan bahasa kami biayai selama 4 bulan program. Peserta dapat berkomunikasi selama 24 jam karena guru-gurunya tinggal di asrama juga. Kami mengupayakan agar alumni-alumni kami mengeluarkan biaya seminimal mungkin tapi dapat mencapai cita-citanya bekerja di luar negeri”, tutup Dewi.**(Humas)