Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

BP2MI Teken Nota Kesepakatan dengan Berbagai Stakeholder di Bengkulu

-

00.09 2 September 2024 199

BP2MI Teken Nota Kesepakatan dengan Berbagai Stakeholder di Bengkulu

Bengkulu, BP2MI (2/9) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menandatangani nota kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Kepahiang serta dua lembaga pendidikan di Bengkulu yakni STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu dan STIKES Sapta Bakti. 

Acara yang dihelat di Balai Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin (2/9/2024) malam,   merupakan langkah strategis untuk memperkuat pelayanan pelindungan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia dari Provinsi Bengkulu. 

Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi berharap dengan disiapkan fasilitas LTSA BP2MI di Bengkulu animo masyarakat Bengkulu untuk bekerja ke luar negeri menjadi tinggi. Seperti di Jerman, menurutnya dengan berbekal kompetensi yang dibutuhkan, maka Pekerja Migran Indonesia bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi dan fasilitas pendidikan gratis.

“BP2MI menyadari penuh keterbatasan dimiliki, baik dari sisi kewenangan, anggaran maupun personel SDM. Oleh karena itu, atas kesadaran tersebut, BP2MI secara masif kami menggandeng dan bekerja sama dengan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan maupun mitra strategis lainnya”, imbuhnya. 

Ia berharap dokumen yang ditandatangi hari ini dapat dilaksanakan dengan baik, bukan hanya sampai pada kegiatan seremonial. Namun, jauh lebih penting adalah pada tataran implementasi, pelaksanaan.

“Oleh karena itu, kita harus mengawal betul proses implementasi kerjasama agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh Pekerja Migran Indonesia yang telah menyumbangkan Devisa Negara melalui remitansinya hingga sebesar 227 triliun dan mengalami kenaikkan 42,2 % dari tahun 2019 ke tahun 2023”, paparnya.

Ia mengatakan berdasarkan data SISKOP2MI sejak 2021 s.d. Juli 2024 Jumlah Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari Provinsi Bengkulu sebanyak 1.255 Pekerja Migran Indonesia, mayoritas ke negara Taiwan sebanyak 603 orang, Jepang sebanyak 214 orang dan Malaysia sebanyak 191 orang.  

“Penempatan Pekerja Migran Indonesia bisa menjadi satu solusi alternatif untuk membantu mengurangi pengangguran pasca pandemi. Kontribusi Pekerja Migran Indonesia memberikan multiplier effect yang mampu mempercepat laju pembangunan di daerah-daerah”, tambahnya.  

Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah, menegaskan penandatanganan nota kesepakatan ini merupakan wujud komitmen Pemprov Bengkulu kepada masyarakat yang berkeinginan bekerja ke luar negeri, bisa melalui sistem yang disiapkan pemerintah pusat. Sehingga, lanjutnya, masyarakat tidak perlu keluar Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan pelayanan terkait penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 

"Jadi silahkan anak-anak muda Bengkulu lulusan SMA atau SMK dan perguruan tinggi untuk memanfaatkan peluang ini. Kerja sama dengan BP2MI ini juga dengan persiapan terkait persyaratan yang harus dipenuhi untuk bekerja ke luar negeri, seperti persiapan kemampuan bahasa," jelasnya.*(HUMAS)