Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

Direktorat Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Selenggarakan FGD Pemetaan Potensi Supply

-

00.09 3 September 2024 544

Direktorat Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika Selenggarakan FGD Pemetaan Potensi Supply

Cirebon, BP2MI (3/9) – Direktorat Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI menyelenggarakan Focused Group Discussion (FGD) pemetaan potensi supply di Kabupaten Cirebon yang dilaksanakan di The Luxton Cirebon Hotel & Convention pada Senin (2/9/2024).

Berfokus pada pemenuhan peluang kerja ke Jepang di Kawasan Asia dan Afrika, kegiatan FGD ini bertujuan untuk melakukan pendataan pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri (potensi supply), dan mendapatkan peta potensi supply untuk mengisi peluang kesempatan kerja di luar negeri.

Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Mocharom Ashadi pada laporan pembukaannya menyampaikan perihal Jepang yang sedang mengalami masalah terkait peningkatkan jumlah usia tua pada masyarakatnya,

“Jepang sedang menghadapi masalah ageing population dimana jumlah penduduk usia manula terus meningkat dari tahun ke tahun, dan dampak dari hal tersebut adalah berbagai sektor industri di Jepang mulai mengalami kekurangan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan.” jelas Mocharom.

Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut, pada Bulan Desember 2018, Pemerintah Jepang telah mengesahkan revisi Undang-Undang Keimigrasian yang memungkinkan masuknya pekerja kerah biru dari luar negeri.

Di bawah kerangka Undang-undang Keimigrasian tersebut, mulai bulan April 2019, Jepang mulai menerima tenaga kerja asing kategori specific skills dari 8 negara, salah satunya adalah Indonesia. Baru-baru ini Jepang menyampaikan informasi bahwa diperkirakan adanya kebutuhan sebanyak kurang lebih 820.000 pekerja asing akan diterima untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di 16 sektor industri untuk Tahun 2024 – 2029.

Lebih lanjut, Mocharom menyampaikan bahwa Cirebon merupakan tempat dimana kantong Pekerja Migran Indonesia sebagai salah satu yang tertinggi untuk penempatan kerja ke Jepang,

“Cirebon dipilih menjadi lokasi pelaksanaan FGD dikarenakan merupakan salah satu daerah yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia terbanyak ke Jepang, dan untuk itu dalam rangka persiapan mengantisipasi terkait perubahan regulasi penempatan magang ke Jepang, perlu menyelenggarakan kegiatan FGD ini dengan tujuan pemetaan potensi pencari kerja yang berminat bekerja.”

Dinas Tenaga Kerja Kab. Cirebon, yang pada kesempatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Cirebon, Novi Hendrianto menuturkan bahwa masyarakat di Wilayah Cirebon ini sudah terbiasa dan diarahkan untuk bekerja ke luar negeri,

“Pernah kita adakan bursa kerja dalam negeri yang mana visiting dari pencari kerja nya hanya sekitar 300-an orang. Yang mana kemudian kita tanya kepada Kecamatan, Kepala Desa, barulah kami mengetahui ternyata masyarakat di Wilayah Cirebon ini memang lebih tertarik untuk bekerja di luar negeri. Dan bahkan sudah diarahkan oleh orang tua mereka sendiri untuk bekerja ke luar negeri” jelas nya.

Terdapat sejumlah 2.315.417 Penduduk Kabupaten Cirebon dengan Jumlah Angkatan Kerja nya yang mencapai angka 1.192.360 jiwa. Berdasarkan data penempatan Pekerja Migran Indonesia Kabupaten Cirebon berdasar pada jenis kelamin nya pada 5 tahun terakhir: Tahun 2019 (Laki-laki) 1.877 orang dan (Perempuan) 13.341 orang, Tahun 2020 (Laki-laki) 1.266 dan (Perempuan) 13.678, Tahun 2021 (Laki-laki) 59 orang dan (Perempuan) 569 orang, Tahun 2022 (Laki-laki) 2.642 orang dan (Perempuan) 4.997 orang, Tahun 2023 (Laki-laki) 2.593 orang dan (Perempuan) 7.952 orang.

Koordinator Manajemen Data dan Informasi Pusat Pasar Kerja, Ervin Jongguran Marajohan menuturkan Kabupaten Cirebon merupakan daerah penyumbang pencari kerja terbesar yaitu sebanyak 27.679 orang atau 4,26% dari total pencari kerja di Indonesia. Dari total pencari kerja di Kab. Cirebon 26,05% nya menyatakan mau bekerja ke luar negeri. Hal tersebut dituturkan berdasarkan sumber Karirhub Tahun 2023.

Sejalan dengan peluang kerja di luar negeri yang saat ini tersedia lebih tinggi, Asep Rahman selaku Kepala Bidang Penempatan & Kerjasama Luar Negeri, Forum Kursus Perhotelan Kapal Pesiar Indonesia, menjelaskan tentang perlu nya kolaborasi,

“Potensi  peluang kerja di  bidang hospitality sangatlah tinggi untuk memahami dinamika industri  ini. Maka perlu adanya kolaborasi antar sektor baik itu dari bidang Pendidikan maupun  bidang Pelatihan. Hal ini di karenakan untuk penempatan kerja di Jepang mereka Harus wajib memiliki skill di bidang Hospitality dan skill berbahasa  jepang yang baik sebagai alat komunikasi”  jelas Asep.

Terdapat berbagai peluang karir di  bidang hospitality, seperti  manajemen hotel, restoran, dan  layanan pariwisata. Pemetaan ini  membantu individu untuk  memahami jalur karir yang tersedia  dan persyaratan yang dibutuhkan untuk sukses. Selain itu keterampilan dalam komunikasi,  manajemen, dan layanan pelanggan  sangat penting di sektor hospitality.  Pelatihan yang tepat akan meningkatkan  daya saing tenaga kerja di bidang Hospitality ke jepang.

Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Lasro Simbolon pada kesempatannya yang juga menghadiri langsung menyampaikan harapannya agar hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan layanan dan juga tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia,

“Ada transformasi sumber daya manusia, dari tata kelola penempatan pekerja migran. Ilmu pengetahuan dan etos kerja disiplin yang didapat disana, dan dikawinkan dengan etos budaya negara kita, maka menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Mudah-mudahan diskusi ini bisa menggugah kita bersama, tidak hanya data nya terpetakan, tapi juga tetap mengingat tenaga kerja terkelola dengan sebaik mungkin” tutup nya. **(Humas/BP2MI/AA)