Friday, 20 September 2024

Berita

Berita Utama

BP3MI Sulawesi Tenggara Terima Aduan Pekerja Migran yang Meninggal Dunia di Sarawak, Malaysia

-

00.08 27 August 2024 22

BP3MI Sulawesi Tenggara Terima Aduan Pekerja Migran yang Meninggal Dunia di Sarawak, Malaysia

Kendari, BP2MI (27/8) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima aduan dari masyarakat terkait kondisi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia yang dikabarkan telah meninggal dunia.

Kabar tersebut didapatkan dari informasi yang beredar di media sosial mengenai seorang Pekerja Migran Indonesia berinisial A (61) yang meninggal di Rumah Sakit Miri, Sarawak, tapi tidak ada pendampingan dari keluarga. Informasi tersebut membuat pihak keluarga dari A untuk melapor ke BP3MI Sultra terkait permintaan fasilitasi pemulangan jenazah.

Perwakilan dari keluarga, Usman, mengatakan, almarhum sudah bekerja di Malaysia sejak tahun 2004 dan selama 20 tahun tidak pernah pulang ke Indonesia. “Almarhum hanya sekali menghubungi keluarganya pada tahun 2017. Setelah itu, komunikasi tidak ada lagi hingga datang kabar yang bersangkutan telah meninggal dunia,” jelas Usman.

Almarhum, lanjut Usman, bekerja di ladang sawit dan selama 20 tahun berpindah-pindah tempat kerja di daerah Sarawak. “Waktu dia berangkat tahun 2004, dia punya paspor, tapi kami tidak tahu dibuat di mana,” kata Usman.

Laporan tersebut menjadi bahan analisis untuk BP3MI Sultra sebagai dasar pengambilan tindak lanjut. Namun, laporan ini perlu pendalaman sebab pihak keluarga tidak memiliki dokumen apapun yang berkaitan dengan A selain ijazah SMP. Keterangan tambahan lain juga ditemukan pada kartu vaksin Malaysia dengan nama yang berbeda. Diketahui A sempat mengganti nama di Malaysia, tapi tidak diketahui untuk alasan apa.

Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, segera mengarahkan tim untuk menindaklanjuti laporan dengan berkomunikasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sarawak.

“Kita akan segera tindak lanjuti. Kami minta pihak keluarga bersabar dan kami akan terus kabari perkembangannya. Almarhum sudah lama berangkat dan keluarga tidak ada dokumen utama. Ini cukup menyulitkan dalam pendataan, tapi kita akan coba koordinasi dengan kantor Imigrasi Kendari,” pungkas Askar.

BP3MI Sultra sudah berkomunikasi dengan BP2MI dan KBRI Kuching di Sarawak untuk memfasilitasi pemulangan A  ke kampung halaman. * (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara/CLN)