Kendari, BP3MI (23/08) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memfasilitasi pemulangan 13 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) deportasi dari Malaysia sampai ke kampung halaman, Senin sore (22/08/2022).

Berdasarkan surat Kepala BP3MI Kalimantan Utara Nomor: B. 483/BP3MI-14/NNK/VIII/2022 yang ditujukan kepada Kepala BP3MI Sulawesi Tenggara, tedapat 13 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sulawesi Tenggara dideportasi dari Malaysia karena tidak memiliki dokumen lengkap/berangkat secara nonprosedural. Ke-13 PMI tersebut berasal dari Sulawesi Tenggara dengan rincian 8 orang dari Kabupaten Wakatobi, 2 orang dari Kabupaten Buton, 1 orang dari Kabupaten Muna , 1 orang dari Kabupaten Konawe, dan 1 orang dari Kabupaten Kolaka. 

Ke 13 orang PMI tersebut dipulangkan dari Nunukan menggunakan transportasi laut, yaitu kapal KM. Lambelu dengan rute Nunukan – Bau-Bau dan tiba di pelabuhan Bau-Bau Sulawesi Tenggara, Senin Sore (22/08/2022).

Sebelum dipulangkan ke daerah asal, Kepala BP3MI Sulawesi Tenggara, La Ode Askar yang turut menjemput langsung ke-13 PMI tersebut memberikan nasehat agar tidak lagi PMI yang berangkat secara nonprosedural.

"Jika ingin bekerja ke luar negeri harus melalui prosedur yang benar dan mengikuti aturan yang berlaku. Karena jika berangkat sesuka hati, yang menjadi korban adalah PMI itu sendiri. Karena sudah pasti tidak mendapatkan pelindungan dari pemerintah dan segala resiko ditanggung sendiri", tutur La Ode.

Adapun PMI yang berasal dari Kab Konawe dan Kolaka, diinapkan di Kota Bau-Bau dan ke esokan harinya baru dipulangkan dengan menggunakan transportasi laut dengan rute Bau-Bau – Kendari, Selasa (23/08/22). Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi darat dari Kendari ke Kab. Konawe dan Kab. Kolaka.** (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara)

-