Padang, BP2MI (24/01) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat melaksanakan verifikasi dokumen Ubiquitous Based Test  (UBT) Umum Program G to G Korea Selatan kepada 17 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) program G to G Korea Selatan di kantor BP3MI Sumatera Barat pada Selasa (24/01/23).

Berdasarkan data SISKOP2MI, sebanyak 18 CPMI yang mendaftar telah memilih BP3MI Sumatera Barat sebagai lokasi pelaksanaan verifikasi. Dari 18 orang tersebut, satu orang tidak bisa hadir dan menyatakan mundur. 17 orang yang hadir terdiri dari delapan orang wanita, dan 14 orang pria dengan dua sektor jabatan yang telah dipilih pada saat mendaftar yaitu sektor perikanan sebanyak tiga orang dan sektor manufaktur sebanyak 14 orang.

Kepala BP3MI Sumatera Barat, Bayu Aryadhi menyampaikan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan memberikan kemudahan kepada CPMI yang ingin bekerja ke luar negeri khususnya ke negara Korea Selatan melalui program G to G Korea Selatan. Salah satunya yaitu mendekatkan pelayanan kepada CPMI dalam proses pelaksanaan verifikasi dokumen.

 “Sebelumnya verifikasi dokumen hanya bisa dilakukan di lokasi yang ditentukan yaitu dipulau Jawa. Dengan semangat memberikan pelayanan dengan nurani BP2MI melalui BP3MI di 23 provinsi mulai mendekatkan pelayanan langsung kepada CPMI, mulai tahun 2023 proses verifikasi dokumen untuk program G to G Korea Selatan dapat dilakukan di lokasi yang dipilih oleh CPMI, termasuk di Sumatera Barat”, ucap Bayu.

Bayu juga menyatakan tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya pelaksanaan ujian dilakukan di Sumatera Barat. Selain itu, Bayu berharap agar semua kandidat dapat mengikuti semua proses dengan baik, agar berhasil lulus sampe tahap akhir dan berangkat bekerja ke Korea Selatan. 

Achmad Fardiansyah Nasution, salah satu CPMI yang hadir menyatakan sangat senang dengan kebijakan baru pemilihan lokasi verifikasi tersebut. Achmad yang saat ini bekerja di salah satu kantor di Kota Padang mengaku akan kesulitan jika harus melaksanakan verifikasi ke pulau Jawa.

“Sangat senang karena tidak harus meninggalkan pekerjaan, dan lebih hemat dalam pembiayaan tentunya”, ungkap Ahmad. (Humas/BP3MI Sumbar/dm).