Wednesday, 25 September 2024

Berita

Berita Utama

Gali Potensi Perluasan Negara Penempatan, BP2MI Gelar FGD Lintas Kementerian dan Lembaga

-

00.09 23 September 2024 97

Gali Potensi Perluasan Negara Penempatan, BP2MI Gelar FGD Lintas Kementerian dan Lembaga

Jakarta, BP2MI (20/9) – Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BP2MI menggelar forum Kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) bertajuk Focus Group (FGD) Discussion Perluasan Negara Penempatan Pekerja Migran Indonesia Skema Government to Government (G to G) dan Government to Private (G to P). 

Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, atau yang akrab disapa Yayu, mengatakan forum ini bertujuan untuk menyusun rencana aksi menindaklanjuti rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tatakelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yang akan segera diteken.

“Kami sampaikan dari lingkup BP2MI, masing-masing Kedeputian Kawasan telah menyiapkan analisa peluang kerja Luar Negeri berdasarkan indikator-indikator yang relevan. Tentunya BP2MI menyiapkan indikator sesuai kesepakatan pada rapat yang telah kita laksanakan sebelumnya”, ungkap Yayu, di Gran Melia Hotel, Jumat (20/9/2024)

Sekretaris Utama, Rinardi membuka secara resmi kegiatan FGD dengan menggaris bawahi urgensi analisis potensi perluasan Negara Penempatan, sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo yang kemudian telah dimatangkan dalam Rapat lintas K/L yang membahas Tatakelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

“Pada tanggal 12 Agustus 2024 lalu, Sekretariat Kabinet (Setkab) mengundang Kemenko PMK, Kemnaker dan BP2MI untuk membahas isu terkait Tatakelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, termasuk pengembangan potensi dan peluang kerja baru yang dimungkinkan ke depan. BP2MI kemudian diminta mengkaji 19 negara sebagai prioritas tujuan penempatan. Tentu saja BP2MI mempertimbangkan berbagai aspek, terutama Perlindungan Jaminan Sosial serta matching sisi supply dan demand dalam negeri  sesuai arah RPJMN”, tukas Rinardi.

Rinardi  mengungkapkan, saat ini BP2MI telah mengkaji 8 negara yang dinilai tepat menjadi negara prioritas perluasan penempatan dalam skema G to G dan G to P.

“ Dari Kawasan Asia dan Afrika terdapat empat negara yang potensial menjadi pilar perluasan penempatan Pekerja Migran. Pertama, Jepang yang sebelumnya telah memiliki kerja sama program G to G pada sektor perawat, dimungkinkan untuk dilakukan perluasan sektor lain yang saat ini tengah dibahas lebih jauh. Kemudian ada Maladewa, Aljazair dan Nigeria. Di Kawasan Eropa dan Timur Tengah, kita tengah mengkaji perluasan sektor penempatan dalam skema G to G ke Jerman. Kemudian ada Arab Saudi yang telah kita lakukan Implementing Aggrement (IA) sektor perawat, dan Negara Kuwait. Selanjutnya di Negara Amerika dan Pasifik, kita tengah membidik peluang kerja sektor kesehatan pada Negara Amerika Serikat dan Kanada yang sedang dalam kajian”, jelas Rinardi.

Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan dan Pekerja Migran, Sekretariat Kabinet RI, Banyu Alam Badru menyampaikan apresiasinya terhadap jajaran BP2MI yang responsif dalam menindaklanjuti Pertemuan lintas K/L sebelumnya yang digelar di Setkab pada 13 agustus 2024.

“Kami sangat berterimakasih, sesuai Rapat sebelumnya kami mengharapkan ada langkah-langkah konkret untuk perluasan Penempatan di 19 negara.  Alhamdulillah kita telah melangkah ke depan. Kita perlu membahas detail delapan negara prioritas ini. Kita ketahui ada beberpa negara yang telah menjadi tujuan penempatan, namun potensial dilakukan penambahan sektor, ini tentu dapat menjadi fokus kita karna pasti lebih mudah untuk dilakukan perluasan”, ujar Banyu.

Banyu menuturkan, nantinya perlu dilakukan bussiness matching utk menyambungkan visi antara Pemerintah di level Pusat serta Pemerintah Daerah, termasuk berkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan Tenaga Kerja di Indonesia.

“Harus ada kolaborasi dalam memandang bursa kerja, dalam hal ini antara Kemnaker dan BP2MI. Artinya Kementerian/Lembaga tidak jalan sendiri-sendiri, sehingga lebih terarah dalam Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia”, tutup Banyu

Selain dihadiri oleh jajaran Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan BP2MI, gelaran FGD turut dihadiri perwakilan lintas K/L antara lain, Kemenko PMK, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kemnaker baik daring maupun luring.**(Humas)