Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Gandeng Kemenparekraf, BP2MI Bahas Perluasan Penempatan PMI Program Triple Win ke Jerman

-

00.02 1 February 2023 1292

Gandeng Kemenparekraf, BP2MI Bahas Perluasan Penempatan PMI Program Triple Win ke Jerman

Jakarta, BP2MI (31/1) – Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membahas data supply dan rencana kerja sama perluasan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Triple Win sektor hospitality ke Jerman.

Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Abdul Ghofar, mengatakan kebutuhan tenaga kerja sektor hospitality di Jerman saat ini adalah 600 orang untuk jabatan juru masak (cook) dan perhotelan (hotel specialist).

 “Pihak BA (Bundesagentur für Arbeit) mengharapkan kerjasama program Triple Win di sektor hospitality ini, apabila berhasil akan menjadi program penempatan asing pertama di luar sektor kesehatan (perawat) selama 10 tahun program Triple Win”, terang Ghofar, di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada Selasa (31/1/2023).

Ghofar melanjutkan, gaji kotor tenaga kerja sektor hospitality berkisar antara 2.100 hingga  2.500 euro atau setara Rp. 34.783.000 hingga Rp. 41.409.000 dengan jam kerja sebanyak 169 jam per bulan. Apabila Pekerja Migran telah berhasil lulus tes rekognisi profesi di Jerman, maka gaji kotor akan bertambah mulai dari 2500 euro per bulan. “BP2MI sudah berkomunikasi dengan pihak Kemnaker untuk menyiapkan fasilitas tempat untuk ujian bahasa dengan dibatasi pelaksanaan ujian selama tiga hari”, tuturnya. 

Pertemuan ini disambut baik dan mendapatkan respon positif dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PPSDM Parekraf), Kemenparekraf, dan perwakilan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. 

“Kami sangat bahagia atas kedatangan Bapak Abdul Ghofar selaku Direktur SSPP Kawasan Ertim BP2MI. Pada pertemuan ini, kami ingin mendapatkan informasi atau update terkini dari teman-teman BP2MI agar tim kami yang saat ini hadir dari Poltekpar Bali dapat segera menyiapkan bahan atau proses persyaratan administrasi dan penyiapan pelatihan bahasa Jerman”, tutur Kepala PPSDM Parekraf Kemenparekraf, Faisal. 

Kasubbag  Administrasi Akademik dan Kerjasama Kemenparekraf, I Putu Tonsen, memaparkan dari 2.500 mahasiswa Poltekpar Bali, 835 mahasiswa di antaranya memilih bahasa asing Jerman sebagai bahasa pilihan. “Jumlah mahasiswa yang memilih jurusan hospitality sekitar 564 atau 67,54%, sedangkan untuk jurusan pariwisata hanya 271 atau 32,5%”, tutur Tonsen. 

Oleh karenanya, lanjut Tonsen, Poltekpar Bali akan menyampaikan program Triple Win tersebut kepada mahasiswanya. Lebih jauh lagi, Poltekpar juga akan melakukan pemetaan dan placement test penguasaan bahasa bagi mahasiswa yang berminat, serta membuat timeline jangka waktu kuliah, kursus, tes, dan keberangkatannya. 

Bahkan pihaknya juga akan melibatkan lima Poltekpar lainnya, yakni Poltekpar Bandung, Poltekpar Medan, Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, dan Poltekpar Lombok ke dalam program penempatan Government to Government (G to G) ke negara yang menjadi poros revolusi industri tersebut.   

“Kami menunggu agar secepatnya direalisasikan proses kerjasama program ini melalui Letter of Intent (LoI) agara dapat ditindaklanjuti”, pungkas Tonsen.** (Humas/MIF)