Jakarta, BP2MI (20/2) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas sebanyak 490 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan di El Royal Hotel, Jakarta, Senin (20/2). 

Dari 490 PMI yang dilepas, terdapat 308 PMI sektor manufaktur dan 182 PMI sektor perikanan. Sejak Januari sampai Februari 2023, ada sebanyak 2.495 PMI program G to G sudah ditempatkan ke Korea Selatan. Sedangkan selama tahun 2022, sudah sebanyak 11.545 PMI telah bekerja di Korea Selatan. 

Selain selalu dihadiri orang orang penting, pelepasan kali ini juga terbilang spesial karena dihadiri keluarga dari PMI seperti istri dan anak tercinta. 

Seperti Idah Neliyah, istri dari  salah satu  PMI yang akan berangkat ke Korea Selatan.  Ia mengucapkan terimakasih  kepada Presiden Jokowi karena telah membantu suami untuk bisa bekerja di Korea Selatan

"Saya ucapkan terimakasih untuk Bapak Jokowi, sekarang suami saya bisa  dengan mudah bisa bekerja ke Korea. Semoga Indonesia cepat bangkit dan sukses kembali," ujarnya. 

Neli mengaku bahagia dan bangga karena suami tercinta bisa  cepat terbang ke Korea Selatan. 

"Saya ingin mengantar suami yang akan bekerja ke Korea. Semoga semua lancar dan  sukses. Terimakasih  juga untuk Pak Benny yang telah mempermudah para Calon PMI," ujar Neli yang sengaja datang dari Losari, Brebes, Jawa Tengah ini.

Bambang  seorang PMI Korea yang hendak berangkat ke Korea,  juga mengaku bahagia karena akan bekerja ke Korea Selatan. 

"Alhamdulillah kita bisa kumpul kembali, Insya Allah besok kita akan berangkat ke Korea.  Kita bakal berpisah sementara dengan keluarga, otomatis kita bakal merasa kehilangan sementara dengan keluarga," ujarnya.

Dihadapan ratusan para PMI,  Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, setiap pelepasan PMI  memang selalu dilakukan dengan moment spesial dan istimewa.

"Pelepasan PMI ini Insyaallah selalu dilepas oleh orang orang penting. Selain itu juga dihadiri keluarga tercinta untuk memberikan support kepada mereka. Ini hanya terjadi untuk PMI. Tentu tujuannya  akan  lebih positif.  Sehingga  negara lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada PMI," ujar Benny.* (Humas/MH/MIT/TDW)

-