Friday, 5 July 2024

Berita

Berita Utama

Hadiri Pelepasan Pekerja Migran Indonesia, HRD Korea Beberkan Prosedur Penempatan

Hadiri Pelepasan Pekerja Migran Indonesia, HRD Korea Beberkan Prosedur Penempatan

00.06 24 June 2024 404

Hadiri Pelepasan Pekerja Migran Indonesia, HRD Korea Beberkan Prosedur Penempatan

Jakarta, BP2MI (24/6) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali lepas sebanyak 697 Pekerja Migran Indonesia gabungan yang akan terbang ke Korea Selatan, Jerman dan Taiwan. Pelepasan dihelat di éL Hotel Royale Jakarta Utara, Senin (24/6/2024).

Director of Foreign Workforce Introduction, HRD Korea Pusat (HRDK), Lee Jin Young, hadir memberikan selamat kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia yang lulus seleksi bekerja di Korea Selatan. Lee juga turut memastikan bahwa sistem Employment Permit System - Test of Profiency in Korean (EPS-TOPIK) adalah sistem standarisasi yang diakui internasional (ISO).

“Semua pengguna EPS-TOPIK mendapat perlakuan sama, tidak ada keistimewaan tertentu bagi tiap-tiap individu, semuanya menempuh proses panjang yang sama,” ujarnya.

Lee mengungkapkan fakta ketenagakerjaan yang sedang terjadi di Korea Selatan saat ini. Ia menyatakan dalam sistem banyak antrian pekerja migran di seluruh dunia yang sedang dalam proses antri pendaftaran. Tetapi hanya sedikit yang lolos berangkat ke Korsel.

“Rendahnya tingkat penerimaan Pekerja Migran Indonesia, bukan berarti penolakan dari pengguna kerja atau user. Tetapi memang kondisi ekonomi yang kurang baik di Korsel. Sedangkan Pekerja Migran Indonesia, mempunyai reputasi yang baik di mata pengguna kerja,” ungkap Lee.

Reputasi yang dimaksud Lee, seperti kedisiplinan, keahlian, pemahaman teknis, dan sebagainya di mata pengguna jasa pekerja atau pemilik usaha, mempunyai daya tarik sendiri. Maka dari itu, Korsel sendiri pun sedang berusaha memperbaiki kondisi perekrutan pekerja migran.

“Melihat semangat Calon dan Pekerja Migran Indonesia yang hadir di ruangan ini hari ini, kami harap tidak akan pernah padam, dan kami akan terus berbenah diri dalam sistem perekrutan pekerja migran,” ucapnya.

Pesan terakhir Lee kepada Pekerja Migran Indonesia adalah, jaga kesehatan, tetap semangat, jalinlah hubungan baik dengan atasan, dan rekan sesama pekerja migran, karena menurutnya hubungan baik itulah kerjasama antar-negara dimulai.

“Semoga kalian yang berangkat malam ini dapat bekerja dengan baik, dan ketika masa kontrak habis, kalian dapat menemui keluarga di rumah dengan penuh sukacita,” pungkas Lee.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengapresiasi Lee Jin Young yang telah hadir langsung dari Korsel menyampaikan sambutan yang memicu semangat Pekerja Migran Indonesia yang akan berangkat malam itu juga.

“Menjawab langsung banyak pertanyaan yang masuk melalui japri, tentang mengapa pada tahun 2024 ini penempatan Pekerja Migran Indonesia berkurang. Kalian dengar Mr. Lee menjawab sendiri bahwa, kondisi ekonomi Korsel sedang dalam pemulihan. Tidak hanya Indonesia saja, bahkan kondisi global pekerja migran juga terdampak,” ujar Benny.

Benny menegaskan, tidak ada pihak satu-pun di Indonesia yang dapat meloloskan sending dengan jalur istimewa kecuali Korsel sendiri. Situasi sending ini juga terjadi di 17 negara lain yang menempatkan pekerja migran.

“Maka dari itu, jika ada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang memanfaatkan kondisi dengan cara meminta uang untuk melancarkan sending, atau menagih uang terima kasih sebagai balas jasa lolosnya sending, dapat dipastikan itu eksploitasi dan dapat dilaporkan ke pihak berwajib,” tegasnya.

Namun, Benny masih menyayangkan bahwa teman-teman Calon Pekerja Migran Indonesia masih enggan dan bimbang untuk melaporkan LPK nakal yang menarik uang dengan ancaman lolosnya sending.

“Dengan melapor kepada BP2MI siapa saja LPK nakal yang menarik uang dengan ancaman sending, sebenarnya kalian sudah dianggap sebagai pahlawan bagi rekan sebangsa dan setanah air kalian yang sedang berjuang melalui proses penempatan,” tuturnya.

Harapan Benny adalah, semoga semua individu yang ditempatkan kerja di luar negeri dapat meyakinkan dunia, bahwa Indonesia memiliki kompetensi kerja, budi pekerti yang baik, serta disiplin terhadap kontrak.

“Sebelum saya akhiri, marilah kita tunduk sejenak mengheningkan cipta untuk teman kita sesama Pekerja Migran Indonesia, Pratama Farid Azis Nur, yang akan terbang hari ini 24 Juni 2024. Tetapi Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak lain. Semoga amal ibadahnya diterima Sang Maha Kuasa, dan diampuni segala dosa-dosanya,” tutup Benny. (Humas)