Sunday, 28 April 2024

Berita

Berita Utama

Inovasi PMI Purna Binaan BP3TKI Pontianak dalam Olahan Makanan

-

00.04 20 April 2020 2039

Inovasi PMI Purna Binaan BP3TKI Pontianak dalam Olahan Makanan

Pontianak, BP2MI (20/4) - Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna asal Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya merupakan PMI Purna binaan BP3TKI Pontianak berhasil berinovasi. PMI Purna ini tergabung dalam Kelompok Usaha Sumber Rezeki ini  fokus usaha di bidang olahan makanan dari jagung, pisang, keladi, dan kelapa.

“Mereka  merupakan PMI Purna binaan BP3TKI Pontianak sejak tahun 2017. Sejak saat itu mereka fokus untuk membuat usaha olahan makanan dari berbagai macam produk pangan yang ada di kampung mereka. Setiap 3 bulan sekali, tim pemberdayaan BP3TKI Pontianak melakukan monitoring usaha mereka. Kami juga berkomunikasi melalui jaringan media sosial dan WhatsApp Group (WA grup), sehingga muncul ide untuk memasarkan hasil produksi mereka kepada para pelanggan melalui Facebook,” ujar Kepala BP3TKI Pontianak, Erwin Rachmat dalam siaran persnya, Senin, 20/4/2020.

Ketua Kelompok Sumber Rejeki, Sri Dewi mengatakan,  rasa syukur karena usaha pengolahan jagung ini bisa dibilang sudah stabil dengan rata-rata tiap bulan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 7.500.000. Diungkapkan pula bahwa hasil ini membuat mereka dapat menabung sehingga tidak perlu kembali bekerja ke Malaysia. “Bahkan saat ini di tengah WFH, omzet usaha kami bisa mencapai lebih dari Rp 20.000.000 setiap bulannya. Alhamdulillah membuahkan hasil yang besar. Kami bersyukur, BP3TKI Pontianak selalu memberikan motivasi dan pendampingan kepada kami,“ ujar Sri.

Bukan hanya dapat menyejahterakan keluarganya, saat ini para PMI Purna dapat mempekerjakan warga sekitar serta memberikan pendapatan kepada para petani jagung. Dalam sebulan, mereka membeli sekitar 1000 buah jagung kepada para petani yang ada di Rasau Jaya. Selain jagung, mereka juga membeli sekitar 24 kuintal pisang yang diolah menjadi kripik pisang. Saat ini mereka telah memiliki 6 re-seller yang tersebar di berbagai wilayah di Kalimantan Barat.

“Proses ini telah berjalan cukup panjang, sejak 2017 kami terus melakukan monitoring dan pembinaan kepada para PMI Purna. Saat ini hasilnya sudah cukup terlihat dengan mempekerjakan warga sekitar. Ini artinya usaha mereka sudah cukup stabil, “ tutup Erwin. ** (Humas/BP3TKI Pontianak/angga)