Monday, 7 October 2024

Berita

Berita Utama

Jawab Tantangan Peluang Kerja Sektor Kesehatan, BP3MI Sultra Siapkan Rencana Strategis Bersama Mitra

-

00.08 15 August 2024 1491

Jawab Tantangan Peluang Kerja Sektor Kesehatan, BP3MI Sultra Siapkan Rencana Strategis Bersama Mitra

Kendari, BP2MI (15/8) – Bekerja menjadi tenaga kesehatan di luar negeri makin menjadi primadona bagi alumni sekolah tinggi ilmu kesehatan. Permintaan tenaga kesehatan di luar negeri kian meningkat dan menyasar calon pekerja migran muda yang memiliki talenta dan kompetensi.

Guna menjawab tantangan tersebut, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Provinsi Sultra dan Universitas Mandala Waluya Kendari merumuskan beberapa program bersama untuk menyiapkan alumni kesehatan yang berkompetensi dan siap ditempatkan bekerja di luar negeri.

Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, menyampaikan, “Tujuan kita untuk kembali menyamakan persepsi guna kebijakan yang strategis dan terarah bagi calon Pekerja Migran Indonesia dengan melihat banyaknya kesempatan kerja yang terbuka belakangan ini,” ujar La Ode Askar di kantor BP3MI Sultra pada Kamis (15/8/2024).

BP3MI Sultra, lanjut La Ode Askar, sebagai instansi pelayanan kepada Pekerja Migran Indonesia akan memberikan fasilitas kepada semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap Pekerja Migran. “Salah satunya adalah Universitas Mandala Waluya Kendari yang beberapa tahun terakhir bermitra dengan BP3MI Sultra,” jelas La Ode Askar.

Kepala Bidang Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Mandala Waluya Kendari, Ramli, menuturkan, pihak universitas intens mempersiapkan alumni untuk bisa masuk di pasar kerja luar negeri. “Untuk itu sosialisasi terus kami lakukan, serta kerja sama dengan berbagai pihak terus kita jalin, seperti BP3MI Sultra, Disnakertrans Provinsi Sultra, dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bahasa asing,” papar Ramli.

Menyinggung tentang LPK, Ramli menjelaskan bahwa ia dan beberapa rekan rencananya akan membentuk LPK untuk mempersiapkan kemampuan berbahasa asing. “Sasaran utama adalah persiapan program Government to Government (G to G) Jerman dan Korea Selatan. Kendala utama adik-adik kita adalah bahasa. Kemauan mereka sangat besar, tapi selalu terhambat dengan kemampuan berbahasa asing,” pungkas Ramli.

Kepala Disnakertrans Provinsi Sultra, La Ode Ali Haswandy, dalam kesempatan ini membahas penguatan informasi tentang peluang kerja dan penyiapan SDM. “Kita akan memprogramkan pelatihan bagi calon pekerja migran di tahun 2025. Format kegiatannya akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Kami minta dari BP3MI Sultra untuk terlibat,” ungkap La Ode Ali.

Menyinggung kemitraan dengan pemerintah daerah (pemda), La Ode Askar menuturkan, BP3MI Sultra sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pemda di Sultra. “Kita gencarkan sosialisasi dan bentuk kelompok usaha untuk pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia Purna,” ujar La Ode Askar.

La Ode Askar juga merencanakan berbagai kegiatan, seperti seminar. “Kita akan undang banyak pihak seperti Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), universitas, dan sekolah tinggi dengan tema menyiapkan SDM menyongsong peluang kerja sektor kesehatan di luar negeri,” ungkap La Ode Askar.

Seminar akan dijadwalkan beberapa bulan ke depan di tahun 2024. Pada kegiatan tersebut, para stakeholder yang membidangi ketenagakerjaan akan menyamakan persepsi tentang bagaimana bekerja di luar negeri sebagai pekerjaan mulia dan bergengsi. * (Humas/BP3MI Sultra/CLN)