Thursday, 26 December 2024
logo

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI Kumpul dengan Komunitas Pekerja Migran Indonesia EPA di Jepang

-

00.10 14 October 2023 1134

Kepala BP2MI Kumpul dengan Komunitas Pekerja Migran Indonesia EPA di Jepang.

Tokyo, BP2MI (13/10) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI), Benny Rhamdani menggelar Sharing Sessions dengan Komunitas Pekerja Migran Indonesia EPA (Economic Partnership Agreement) Jepang, di Masjid Camii, Tokyo, Jumat, (13/10/2033).

Acara ini diselenggarakan dengan menggandeng IPMI (Ikatan Perawat Muslim Indonesia) Jepang. Ketua IPMI Jepang, Widi Mochamad Sugri, mengatakan IPMI dibentuk pada awalnya dengan niat untuk membantu sesama Pekerja Migran Indonesia Nurse dan Caregiver di Jepang. Di dalamnya terbagi menjadi berbagai divisi mulai dari dakwah,  ekonomi, pendidikan, advokasi, sosial, dan sebagainya, yang bisa memberikan manfaat bagi sesama pekerja migran di Jepang.

Dalam kesempatan itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Yusuf, menyampaikan harapannya kepada pemerintah, agar tidak hanya mengirim mereka untuk bekerja di Jepang, tetapi ingin ada pembinaan-pembinaan yang diinisiasi oleh pemerintah. 

“Kalau di KBRI saat ini masih menggandeng organisasi-organisasi keagamaan saja, seperti NU dan Muhammadiyah, kalau organisasi profesi belum dilakukan. Kalau di Jepang ini beda, kami terdiri dari beberapa pofesi seperti perawat, caregiver, dan magang. Pembinaan ini lah yang perlu diperhatikan oleh KBRI, mungkin juga dengan penguatan dari BP2MI,” ujar Yusuf.

Ia bercerita, kendalanya saat ini mereka belum tergabung dalam program BPJS di Indonesia. Saat ada yang meninggal, seringkali para anggota komunitas ini harus ‘patungan’ untuk biaya pemulangan jenazah ke tanah air yang bisa mencapai 120 juta rupiah. Ia menginginkan, apabila mungkin ada maskapai yang bisa menggratiskan biaya pemulangan jenazah ke Indonesia.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengatakan usulan tersebut tepat sekali disampaikan hari ini, karena di hari ini ia akan bertemu dengan pihak Garuda Indonesia di Jepang. 

“Pekerja migran ini adalah penyumbang devisa terbesar kedua ke negara yakni sebesar 159,6 triliun per tahun. Artinya, negara harus sadar bahwa Pekerja Migran Indonesia ini penting bagi negara dan negara berhutang besar kepada Pekerja Migran Indonesia. Tentu kita akan dorong Garuda Indonesia yang dimiliki oleh negara ini bisa memberikan layanan pengiriman jenazah pekerja migran secara gratis,” tutur Benny.

Benny juga memotivasi para Pekerja Migran Indonesia yang berkumpul di Hall Masjid Camii, Tokyo, ini untuk terus memiliki kepercayaan diri.

“Jangan datang ke Jepang dengan mental pengemis atau pencari pekerjaan, kita datang ke Jepang karena Jepang membutuhkan kita. Teman-teman datang ke sini karena terpilih, dan itu bukan proses yang mudah. Saya selalu mendoktrin para pekerja migran, berangkat dengan kepala tegak dan kembali ke tanah air dengan membusungkan dada,” tutup Benny.** (Humas/SD)