Jakarta, BP2MI (12/05) – Ripaah Binti Rifai Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah bekerja selama 11 Tahun di Ryadh Arab Saudi. Bersama ke 27 PMI lainnya Ripaah merasa senang berdialog dengan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.

Saya yang merekomendasikan pemulangan ibu lewat media sosial kata Benny Rhamdani saat berdialog dengan PMI Ripaah di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial Bambu Apus Jakarta Timur, Senin, (11/05/2020).

Ada suasana haru saat melihat kondisi para PMI ini, Semoga ibu cepat sehat dan tolong doakan saya kata Benny sambil mencium kaki PMI Ripaah, karena saya ingat Ibu Saya, Saya sudah tidak ada ibu, ungkap Benny.

Benny juga mengungkapkan kondisi kesehatan Ripaah yang sudah enam bulan Sakit Stroke, dan pernah dirawat tiga bulan di Rumah Sakit Riyadh Arab Saudi, menurut informasi dari pengurus RPTC, setiap harinya Ripaah mendapat terapi kesehatan yang disediakan oleh RPTC.

Saat melakukan dialog dengan para PMI, diketahui ada salah satu PMI asal NTB yang berangkat secara unprosedural ke Arab Saudi Tahun 2018. Benny menjelaskan Tahun 2015 Pemerintah telah melakukan moratorium penempatan PMI ke Arab Saudi.

Benny menegaskan akan menelusuri kasus ini dan melacak penampungannya dan keberadaan sponsor yang memberangkatkan PMI secara unprosedural, Ia menghimbau kepada para PMI untuk mecari informasi peluang kerja melalui Dinas Tenaga Kerja setempat agar terinformasi negara-negara mana saja yang bisa dan Jabatan perkerjaan serta nama P3MI yang resmi, bisa juga datangi kantor UPT BP2MI di daerah itu resmi Pemerintah, Tegasnya.

Benny memastikan untuk para PMI agar dapat pulang kekampung halamannya sebelum hari Raya Idul Fitri. Nama-nama ibu-ibu telah didaftarkan tinggal menunggu kepastian jadwal Pesawatnya.***(Humas)

-