Saturday, 27 April 2024

Berita

Berita Utama

Kepulangan Perantau Sumatera Barat di Tengah Covid-19

-

00.04 2 April 2020 2795

Petugas BP3TKI Padang menyambut kedatangan CPMI program G to G Jepang di Bandara Internasional Minang Kabau pada, Kamis (02/04/2020)..

Padang, BP2MI (02/04/2020) –  Dengan pertimbangan penyebarluasan Virus Corona (COVID-19), maka Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang sedang berlatih bahasa Jepang di Jakarta dipulangkan ke rumahnya. Sebanyak empat orang yang akan berangkat bekerja ke Jepang sebagai perawat lansia (careworker) melalui proragam Government to Government (G to G) ini, kembali ke Sumatera Barat hari Kamis, 02/04/2020. 

Selain itu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang juga memantau dan mendata kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merantau ke negeri Malaysia. 

“BP3TKI Padang membantu memfasilitasi kepulangan CPMI program G to G Jepang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Untuk memastikan kesehatan dari  CPMI ini telah diberikan surat jalan yang menjelaskan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Selain itu, kami juga memantau kepulangan PMI yang merantau dari Malaysia”, ungkap Kepala BP3TKI Padang, Joko Purwanto.

Ditengah usaha pencegahan penyebaran Covid-19 semenjak tanggal 21 Maret hingga 1 April 2020, tercatat di BP3TKI Padang sebanyak 34 orang perantau asal Sumatera Barat dipulangkan dari Negeri Jiran, Malaysia, serta satu (1) Anak Buah Kapal (ABK) yang pulang melalui BIM. Sebagian besar dari mereka adalah PMI yang bekerja ke Malaysia secara non prosedural, dengan menggunakan visa pelancong bukan visa bekerja. Salah satunya adalah Hartianto, yang pulang ke Indonesia pada Sabtu (28/03/2020) lalu karena aktivitas ekonomi di Malaysia yang kurang menguntungkan. 

“Saya bekerja di Malaysia pada sebuah Rumah Makan. Namun, karena penyebaran Covid-19 ini, pembeli dirumah makan itu sepi. Makanya, saya memutuskan kembali ke Indonesia. Apalagi visa kunjungan saya ke Malaysia sudah mau habis”, ungkap Harianto.

Saat ditanyai mengenai kepulangnya ke kampung halaman di Kabupaten Agam. PMI yang bekerja di Malaysia tersebut secara mandiri kembali ke tanah air melalui angkutan laut dan menyebar di beberapa pelabuhan seperti Tanjung Balai, Karimun, Dumai dan Selat Panjang. Setelah mereka sampai di Indonesia, mereka langsung diperiksa kesehatannya oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di pelabuhan. Selain, pengecekan suhu tubuh mereka pun dibagikan masker secara gratis oleh petugas. Dan, untuk kembali ke kampung halaman di Sumatera Barat fasilitas kendaraan pun telah disediakan Kementerian Perhubungan yang berada di Dumai. 

“Kami, BP3TKI Padang telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait mengenai kepulangan perantau asal Sumatera Barat ke kampung halaman di tengah penyebaran Covid- 19 baik itu bagi CPMI maupun PMI," jelas Joko.

Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi BP3TKI Padang bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Dinas Bidang Tenaga Kerja Kabupaten/ Kota melalui Video Conference pada akhir Maret lalu, telah disepakati bahwa perantau yang pulang akan di data kepulangannya. Data tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yakninya pemerintah Kabupaten/Kota agar dapat memantau penyebaran virus corona," jelas Joko. 

Sesuai protokol Kementerian Kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 para perantau Sumatera Barat yang pulang ke kampung halaman juga diminta untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. Lebih lanjut, mereka pun di minta untuk tetap menjaga kesehatan dengan hidup sehat dan asupan gizi yang bagus.**** (Humas/bp3tkipadang/dba)