Saturday, 21 September 2024

Berita

Berita Utama

“No Wi-Fi, No Wife”: Kepala BP2MI Dorong Perbaikan Kesejahteraan Pekerja Migran ABK Taiwan

-

00.09 26 September 2023 1217

“No Wi-Fi, No Wife”: Kepala BP2MI Dorong Perbaikan Kesejahteraan Pekerja Migran ABK Taiwan

BP2MI, Taipei (25/9) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Taiwan, setelah sehari sebelumnya mendengar aspirasi para pekerja migran Indonesia anak buah kapal (ABK) yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (FOSPI), hari ini (25/6/2023). Kepala BP2MI membawa aspirasi para ABK dan berdialog dengan Ministry of Labor (MoL) dan Fisheries Agency Taiwan.

“BP2MI serius memperjuangkan dan mendorong kesejahteraan dan perbaikan hak-hak pekerja migran ABK, khususnya di Taiwan,” tegas Kepala BP2MI di depan pejabat MoL, Meng-Liang Chai, pejabat MoL, dan jajaran.

“Alat komunikasi di kapal adalah hak asasi dan hak digital yang layak harus diberikan kepada para ABK,” imbuh Benny. 

Selain sebagai alat komunikasi, wi-fi di atas kapal menjadi alat kontrol negara untuk mengetahui kondisi pekerja migran ABK ketika berlayar dan memastikan perlindungan bagi para ABK.

Penegasan terkait hak-hak pekerja migran Indonesia juga kembali diutarakan Benny ketika berdialog dengan Direktur Ketenagakerjaan Fisheries Agency Taiwan, Bo-Yuan Xue, yang didampingi oleh beberapa petinggi Fisheries Agency Taiwan.

Benny mengutarakan apresiasinya atas rencana kenaikan gaji pekerja migran ABK yang semula USD 550 menjadi USD 650.

Kepala BP2MI juga mendorong perbaikan kondisi pekerja migran Indonesia di atas kapal, baik kelayakan tempat tidur, makanan, dan minuman, baik pekerja migran ABK yang bekerja di perairan Taiwan atau dikenal dengan ABK perikanan teritori dan ABK laut lepas atau ABK Letter of Guarantee (LG). 

Kondisi tempat singgah ABK dan tempat transit ABK juga turut menjadi perhatian Kepala BP2MI untuk diminta perhatian dari Otoritas Taiwan. “Saya kemarin dari pelabuhan Kampoa dan melihat kondisi tempat transit para ABK. Harapan saya, Otoritas Taiwan dapat memberikan atensi, khususnya untuk toilet dan air bersih,” pungkas Benny. * (Humas/TDW/YH)