Wednesday, 15 May 2024

Berita

Berita Utama

Partisipasi di Trade Expo Indonesia - Digital Edition 2021, BP2MI Jembatani P3MI dengan Pemberi Kerja Prospektif

-

00.10 29 October 2021 1161

Partisipasi di Trade Expo Indonesia - Digital Edition 2021, BP2MI Jembatani P3MI dengan Pemberi Kerja Prospektif

Jakarta, BP2MI (29/10) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melanjutkan perhelatan Trade Expo Indonesia – Digital Edition 2021 (TEI-DE 2021) bertema “Reviving Global Trade” dengan agenda Employment Business Meeting (EBM) secara virtual untuk kawasan Amerika dan Pasifik serta Eropa dan Timur Tengah, Kamis (28/10/2021) dan  kawasan Asia dan Afrika, Jumat (29/10/2021).

EBM tahap pertama untuk kawasan Amerika dan Pasifik dipimpin oleh Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Servulus Bobo Riti, selaku moderator dan diikuti oleh 104 orang.

Business-to-Business (B2B) meeting yang dilaksanakan hari ini tentunya sangat bermanfaat untuk menjembatani antara Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dengan pemberi kerja potensial yang membutuhkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil,“ ujar Servulus saat menjadi moderator di Command Center BP2MI, Jakarta, Kamis (29/10/2021).

Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, lanjut Servulus, adalah tercapainya kesepakatan bisnis antara P3MI dan para pemberi kerja yang membutuhkan PMI profesional. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mempererat hubungan antar Indonesia dengan negara-negara di berbagai kawasan serta membuka kembali pasar prospektif yang sebelumnya terhambat akibat pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, EBM dipimpin oleh Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Sukarman, selaku moderator untuk kawasan Eropa dan Timur Tengah yang diikuti oleh 141 orang.

“Kegiatan ini telah membuka banyak sekali kesempatan kerja bagi para PMI di berbagai sektor. Kita harus memperkuat kolaborasi ini, baik di dalam negeri maupun dengan pemberi kerja prospektif di negara penempatan. Saya harap permintaan bagi PMI dapat meningkat secara signifikan pasca pandemi COVID-19, khususnya untuk peningkatan ekonomi di Indonesia,” pungkas Sukarman.

EBM hari kedua untuk kawasan Asia dan Afrika dipimpin oleh Direktur Penempatan Nonpemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Devriel Sogia, sebagai moderator dan diikuti oleh 177 peserta dari 13 negara di kawasan Asia dan Afrika.

Diana Emilia Sari Sutikno selaku Konsul Jenderal Osaka, Jepang merasa optimis dengan besarnya kesempatan dan kebutuhan PMI ke Jepang yang masih tinggi. “Pekerja migran dari Indonesia memiliki kualifikasi yang baik, jika dibandingkan dengan yang lain. Secara signifikan, PMI memiliki komitmen untuk bekerja dengan rajin dan tingkah laku yang baik,” jelas Diana. Diana juga mengajak untuk bisa mengambil peluang ini dengan baik, khususnya agar PMI memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih luas.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei), Budi Santoso, mendukung keputusan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penempatan PMI di sektor formal yang pekerjanya diatur dalam Labor Standards Act. “Di Taiwan, kita memiliki banyak kesempatan pada sektor formal, di mana kompetitornya hanya Filipina dan Vietnam. Saya berharap BP2MI dapat meningkatkan kemampuan pekerja, sehingga mereka dapat bekerja pada sektor formal di Taiwan,” ungkap Budi. * (Humas/CLN/MSA)