Thursday, 28 March 2024

Berita

Berita Utama

Ratusan Mahasiswa dan Alumni FISPOL Unsrat Ikut Sosialisasi BP2MI

-

00.05 4 May 2023 605

Ratusan Mahasiswa dan Alumni FISPOL Unsrat Ikut Sosialisasi BP2MI

Manado, BP2MI (4/5) - Kerja intens untuk merubah mindset publik melalui sosialisasi dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISPOL) digelarnya sosialisasi Penempatan dan Pelindungan PMI.

"Terima kasih kepada Kepala BP2MI, Pak Benny Rhamdani yang juga bagian dari warga FISPOL Unsrat atas kegiatan kerja sama sosialisasi ini. Tentu momentum seperti yang dilaksanakan BP2MI penting. Agar para mahasiswa bisa memanfaatkan informasi dan mau bekerja ke Luar Negeri melalui jalur resmi. Luar biasa, transformasi yang dilakukan Pak Benny Rhamdani di tubuh BP2MI, sangat terasa kehadiran negara untuk Pekerja Migran Indonesia. Terdapat sejumlah kemajuan, dan perbaikan," ujar Dekan FISPOL Unsrat Manado, Dr. Drs. Novie Revlie Pioh, MSi saat sambutannya.

Sementara itu, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutannya menyentil perihal kehadiran negara. Komitmen Presiden Jokowi untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara menyeluruh. Perintah Presiden benar-benar dilaksanakan BP2MI. Bagi Benny tak ada toleransi bagi para sindikat penempatan ilegal PMI.

"Perintah Pak Presiden Ir. Joko Widodo kepada saya untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia dari ujung rambut, sampai ujung kaki saya laksanakan dengan konsisten. Pelindungan 3 dimensi kami lakukan. Saya juga memberi contoh dan mengatakan kepada jajaran saya bahwa kita tidak berkompdomi dengan para sindikat penempatan ilegal PMI. Praktek kejahatan kemanusiaan akan terus kami lawan," tutur Benny.

Tidak hanya itu, Benny membeberkan realitas penempatan dan pelindungan PMI di eranya serta era-era sebelumnya. Disebutkannya bahwa penegakan hukum menjadi kunci dalam penempatan PMI. Maraknya praktek mafia penempatan karena penegakan hukum lemah.

"Saya memimpin langsung penggerebekan penampungan calon PMI. Ada pintu masuk dan jalan-jalan tikus dimana PMI sering diselundupkan. Saya katakan penegakan hukum harus diperkuat. Semua stakeholder harus bergerak bersama. Jangan memberi tugas kemanusiaan ini pada satu dua Kementerian Lembaga saja. Para mafia penempatan ilegal harus diperangi. Kita sudah tau siapa mereka, bagaimana modus operandinya," tukas Benny tegas.

Terkait peluang kerja ke Luar Negeri Benny mengajak para mahasiswa dan dosen agar menyampaikan kepada keluarga, pihak yang berkenan atau bercinta-cita bekerja sebagai PMI untuk mengikuti penempatan PMI secara prosedural. Karena skema G to G atau prosedural mendapat perlindungan penuh dari negara.

"Jangan biarkan saudara, keluarga kita, atau teman-teman kita menjadi korban penempatan ilegal. Maka, melalui kesempatan ini saya mengajak hadirin, terutama mahasiswa yang mau bekerja ke Luar Negeri silahkan menangkap peluang kerja ini. Ikut skema resmi yang ditetapkan pemerintah. Mendaftar, buah direkrut secara ilegal. Karena PMI yang berangkatnya resmi akan mendapat pelindungan full dari pemerintah. Itu keunggulannya, dibanding PMI yang berangkat unprosedural," kata Benny menutup.* (Humas)