Mataram, BP2MI (22/11) - Sebanyak 8.614 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) telah mengikuti kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dilihat dari data OPP sampai dengan tanggal 22 November 2022, Malaysia masih menjadi negara primadona CPMI asal NTB dengan angka penempatan tertinggi 8.368 orang, sejak dibukanya Malaysia berdasarkan surat Kepdirjen Nomor: 3/III/PK.02.01/IV/2022 tentang Perubahan Kesebelas atas Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/20888/PK.02.02/VIII/2020 tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu bagi Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang ditetapkan pada tanggal 18 April 2022 lalu. 

Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga dalam kesempatan terpisah mengatakan, sampai hari ini pengajuan pelayanan OPP masih terus meningkat. 

"Sejak dibukanya negara penempatan Malaysia pada bulan April lalu, proses pelayanan OPP di BP3MI NTB mulai aktif kembali setelah hampir dua tahun tidak ada kegiatan OPP karena pandemi Covid -19. Hal ini mengingat masyarakat NTB 90 % bekerja di kawasan Asia Pasifik khususnya negara Malaysia dengan jabatan sebagai Plantation Worker atau bekerja diperkebunan kelapa sawit,” ujar Mangiring.

Mangiring menjelaskan, akselerasi pelayanan penempatan terus ditingkatkan, sepanjang dokumen dinyatakan lengkap akan dijadwalkan untuk mengikuti OPP one day service.  

"Kegiatan OPP yang dilaksanakan oleh BP3MI NTB per harinya bisa mencapai 4 sampai 6 kelas, di mana masing-masing kelas berjumlah 50 Orang CPMI yang tersebar di beberapa Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di Pulau Lombok, yaitu LTSA Lombok Timur, LTSA Lombok tengah, LTSA Lombok Barat dan LTSA Mataram", imbuh Mangiring.

Artinya, lanjut Mangiring, setiap hari ada sekitar 200-300 CPMI sudah siap diberangkatakan ke negara penempatan.

Adapun negara penempatan para CPMI tersebut, yaitu Malaysia sebanyak 8.368 Orang CPMI, Taiwan sebanyak 55 Orang CPMI, Saudi Arabia 64 CPMI, Jepang 52 Orang CPMI, Brunei Darusalam 15 CPMI, Hongkong 6 CPMI, Bahrain 9 CPMI, Papua Nugieni 9 CPMI, Polandia 3 CPMI, Uni Emirat Arab 4 CPMI, Oman 5 Orang CPMI, Qatar 3 CPMI, Singapura 2  CPMI, serta Kuwait, Salomon, Turkei, Laos, dan Yordania masing-masing 1 Orang CPMI.** (Humas/BP3MI NTB/MIF)

-