Saturday, 27 April 2024

Berita

Berita Utama

Tulis Buku PMI Inspiratif, BP2MI Gali Informasi 16 Purna PMI asal Jawa Barat

-

00.06 28 June 2022 943

Tulis Buku PMI Inspiratif, BP2MI Gali Informasi 16 Purna PMI asal Jawa Barat

Bandung, BP2MI (28/6) - Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI Wilayah Provinsi Jawa Barat melakukan gali  informasi dalam rangka penyusunan Buku Profil PMI Inspiratif kepada 16 purna PMI asal Jawa Barat. 

Giat tersebut berlangsung  di ruangan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) UPT BP2MI Wilayah Provinsi Jawa Barat, Selasa 28/6/2022.

Buku Profil PMI Inspiratif  memuat kisah inspiratif perjalanan PMI ketika menjadi PMI, dan perjuangan PMI dalam merintis usaha maupun karier setelah kembali ke Indonesia.

Hadir diacara tersebut 16 purna PMI yang berasal dari wilayah Provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, dan beberapa kabupaten/kota lainnya dari Provinsi Jawa Barat. 

Kepala UPT BP2MI Provinsi Jawa Barat, Kombes Pol. Erwin Rachmat menyampaikan,   ketika kembali ke Indonesia, purna PMI sebaiknya memanfaatkan keterampilan dan tabungan yang didapatkan selama bekerja menjadi PMI tujuannya untuk membuka usaha di tanah air.

Selanjutnya, Koordinator Bidang Data Pusdatin, Elisabeth Endah Widyastuti menjelaskan teknis penggalian informasi, dimulai dengan pengisian kuesioner berisi 33 pertanyaan oleh purna PMI, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi wawancara one-on-one dengan panitia untuk mendalami jawaban dari kuesioner tersebut. 

Selain itu, Elisabeth menekankan bahwa PMI Inspiratif adalah purna PMI yang berangkat secara prosedural, sesuai dengan program Sikat Sindikat yang dijalankan oleh BP2MI.

Melalui acara tersebut, terungkap berbagai informasi menarik dari para purna PMI. Endang Asrori, seorang purna PMI dari Kabupaten Purwakarta yang berangkat ke Korea Selatan pada tahun 2005, bercerita tentang pengalaman berkesan selama di Korea Selatan, yaitu menjadi ketua Komunitas Muslim Indonesia (KMI).

Salah satu kegiatan KMI adalah pembinaan rohani berupa pengajian yang dilakukan setiap minggunya. “Kegiatan komunitas juga menjadi sarana saya untuk memperkuat networking dengan sesama PMI”, ujarnya. 

Jejaring yang telah dibangun tersebut membantu Endang dalam merintis bisnis ekspor produk halal ke Korea Selatan, yang Ia jalankan sekembalinya dari Korea Selatan tahun 2018. 

Di belahan dunia lain, Reika Rustika Sari purna pmI  asal Kabupaten Bandung Barat, mencoba peruntungan dengan menjadi PMI di Saudi Arabia pada tahun 2005. Selama dua tahun bekerja disana, Reika berhasil mengumpulkan uang yang kemudian digunakan untuk membeli rumah di Indonesia di tahun 2008. Saat kembali ke Indonesia pada tahun 2007, Reika memutuskan untuk bekerja di P3MI (dulu PJTKI) sampai tahun 2012.

 Pada tahun 2013, Reika memantapkan diri untuk beralih menjadi pengusaha dengan menjual rumah yang dibeli pada tahun 2008 sebagai modal awal. Dengan ketertarikan dibidang fesyen, Reika memulai usaha konveksi. Dua tahun pertama berbisnis merupakan masa yang menantang bagi Reika karena Reika masih berusaha untuk membangun kepercayaan dari pelanggan. Setelah berhasil memiliki pelanggan tetap, Reika mampu mengekspor produknya ke berbagai negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 

Selain Reika dan Endang, masih banyak informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan purna PMI diacara tersebut. Meskipun datang dari latar belakang pendidikan maupun bidang pekerjaan yang berbeda-beda di negara penempatan, kebanyakan purna PMI tersebut memiliki keuletan untuk merintis bisnis, baik di bidang jasa, kuliner, peternakan maupun kerajinan, dengan berbekal penghasilan yang telah disisihkan selama menjadi PMI, dan keinginan kuat untuk dapat berdaya secara ekonomi di Indonesia.*(Humas BP2MI)