Aceh Besar, BP2MI (18/10) - Sebagai wujud pelindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh melakukan penjemputan dan fasilitasi kepulangan PMI asal Aceh yang menderita sakit parah saat bekerja.

BP3MI Aceh menindaklanjuti surat dari KBRI Kuala Lumpur bahwa terdapat PMI yang mengalami sakit. PMI Darlina Binti Ibrahim (44) mengadu nasib di Malaysia diketahui berasal dari Gampong Keude Tambue, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen Aceh. PMI Darlina Binti Ibrahim didampingi oleh Jamaluddin tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar dengan penerbangan langsung dari Kuala Lumpur melalui maskapai Air Asia, Kamis (13/10/2022) pukul 08.35 WIB.

PMI Darlina saat ditemui mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya telah berlangsung cukup lama. 

“Saya sudah menderita pembengkakan di perut ini selama enam bulan. Dalam masa tersebut uang saya sudah habis semua untuk berobat di Kuala Lumpur. Bagi warga Bireuen Aceh, saya mohon bantuannya untuk saya bisa kembali berobat. Dan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu saya, dari persatuan warga Aceh di Malaysia, KBRI Kuala Lumpur, Kemensos Darussa'adah Aceh dan terkhusus BP3MI Aceh yang sudah memfasilitasi saya untuk kembali ke Aceh," ungkapnya penuh haru.

PMI Darlina dengan berbahasa Aceh menyampaikan ketidaksanggupannya untuk membiayai pengobatan penyakitnya.

“Meubat Bak Hospital Han Sanggup Lee Karna Hana Mampu Biaya Lee That dan Meuhai (berobat di rumah sakit tidak sanggup lagi karena tidak ada biaya lagi dan mahal)," tambah Darlina. 

Pemulangan PMI Sakit ini difasilitasi oleh BP3MI Aceh yang bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur, Kemensos Darussa'adah Aceh. PMI Darlina Selanjutnya dibawa ke RSUZA Banda Aceh guna mendapatkan penanganan serius di RSUZA Banda Aceh. ** (Humas/BP3MIAceh/DD)