Friday, 26 April 2024

Berita

Berita Utama

22 PMI Taiwan Jadi Sarjana, Kepala BP2MI: Perjuangan Tidak Mudah, Selesaikan Kuliah Sambil Bekerja

-

00.12 13 December 2020 1679

22 PMI Taiwan Jadi Sarjana, Kepala BP2MI: Perjuangan Tidak Mudah, Selesaikan Kuliah Sambil Bekerja.

Jakarta, BP2MI (13/12) - Sebanyak 22 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Taiwan telah berhasil menyelesaikan studi Sarjana di Universitas Terbuka. Ini merupakan hasil kerjasama antara Universitas Terbuka dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"PMI adalah orang-orang hebat. Selain berani meninggalkan kampung halaman demi mewujudkan mimpi dan harapan keluarga, ada PMI yang juga berani menambah ilmu dengan memilih untuk kuliah, justru ketika PMI lainnya memilih untuk menggunakan waktunya untuk istirahat atau berlibur," ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani saat memberikan sambutan secara virtual dalam Wisuda dan Upacara Penyerahan Ijazah yang diselenggarakan di kantor KDEI Taiwan, Minggu (13/12).

Untuk itu, Kepala BP2MI mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada 22 PMI yang telah berhasil menyelesaikan studi sambil bekerja. "Sebuah perjuangan yang tentu tidak mudah, bahkan dipastikan penuh dengan pengorbanan dan jerih payah untuk terus belajar dan menyelesaikan tugas kuliah sambil tetap bekerja", jelasnya.

Benny menambahkan, dengan melanjutkan pendidikan ke tingkat Sarjana tentu akan memberikan berbagai manfaat bagi PMI, salah satunya kesempatan kerja. Kesempatan kerja bagi lulusan SD, SMP atau SMA tentu akan berbeda dengan lulusan Sarjana.

"Dulu pilihan kerjanya mungkin terbatas. Tapi setelah lulus, kesempatan kerja akan menjadi lebih luas dan beragam, dengan penghasilan yang juga lebih tinggi tentunya. Dengan demikian kita bisa membiayai anak dan keluarga untuk bisa mengenyam pendidikan yang layak sehingga kita dapat mencerdaskan, membuka peluang dan menyejahterakan generasi penerus," papar Benny.

Para lulusan ini, lanjut Benny, adalah simbol manusia pantang menyerah dan modern yang berpikir maju. Terlebih lagi, hal ini turut membuat image PMI menjadi lebih profesional sebagai pahlawan devisa.

"Untuk itulah, Pemerintah Indonesia melalui BP2MI berkomitmen sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bahwa setiap PMI layak diberikan perlakuan hormat negara dan mendapatkan perlindungan dari ujung rambut hingga ujung kaki," tegas Benny.

Terakhir, Kepala BP2MI mengucapkan terima kasih kepada Universitas Terbuka yang telah menjalin kerja sama dengan BP2MI untuk menyediakan kesempatan bagi PMI untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi demi mewujudkan Indonesia maju.*** (Humas/SD)