Sunday, 5 May 2024

Berita

Berita Utama

BP3TKI Tanjungpinang Fasilitasi Perawatan dan Pemulangan Rubiah, PMI Sakit Asal Jember

-

00.01 29 January 2020 1255

BP3TKI Tanjungpinang Fasilitasi Perawatan dan Pemulangan PMI Sakit

Tanjungpinang, BP2MI (29/01/2020) — Rubiah (53 tahun), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Krajan Lor, Desa Sumberejo, Kabupaten Jember, mungkin tidak pernah menyangka, keberangkatannya ke Malaysia di pertengahan tahun 2018 yang lalu untuk mengadu nasib di negeri jiran, harus berakhir dengan penderitaan.

Tekadnya sejak awal sudah bulat, hingga anjuran keluarga yang melarangnya berangkat ke Malaysia, tidak ia hiraukan sama sekali. Namun sayang, penyakit stroke menyerangnya pada penghujung tahun 2019, hingga ia terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di Al Islam Hospital, Kuala Lumpur, Malaysia.

Informasi mengenai perawatan Rubiah diperoleh KBRI Kuala Lumpur dari laporan salah seorang rekan sesama PMI yang menginformasikannya kepada petugas KBRI. Setelah dirawat selama lebih kurang satu bulan, penyakit stroke yang hampir mengancam nyawa Rubiah, menurut dokter yang merawat sudah mulai stabil sehingga KBRI mengagendakan pemulangan PMI ke tanah air, berkoordinasi dengan BP3TKI Tanjungpinang.

Akhirnya pada Sabtu (18/01) lalu, PMI Rubiah sampai di tanah air melalui jalur laut dengan rute Johor-Batam-Tanjungpinang. Sesampainya PMI di pelabuhan, BP3TKI Tanjungpinang segera berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang kemudian melakukan pengecekan kondisi PMI.

Dikarenakan kondisi PMI yang masih belum memungkinkan untuk dilakukan pemulangan ke daerah asal, PMI dirujuk untuk dilakukan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang.  Setelah seminggu dirawat, dokter Viator yang bertanggungjawab akhirnya memberikan izin pemulangan PMI ke daerah asal, karena kondisi sudah lebih stabil.

“Sejauh ini stroke yang dialami pasien sudah tertangani dengan baik, kondisi pasien juga sudah jauh lebih stabil. Oleh sebab itu pasien bisa kami berikan surat layak jalan dari Rumah Sakit,” ujar Viator.

Upaya pemulangan ke daerah asal PMI Rubiah dilakukan pada hari Sabtu (25/01) menggunakan Kapal Pelni KM. Umsini rute Bintan menuju Surabaya. Dalam pemulangan, PMI didampingi oleh petugas BP3TKI Tanjungpinang serta satu orang perawat medis yang bertanggungjawab memberikan perawatan di kapal. Selain itu PMI juga didampingi oleh anak kandungnya yang datang dari Jember ke Tanjungpinang selang dua hari sebelum pemulangan.

Suryanto (35 tahun), anak kandung Rubiah saat dikonfirmasi memberikan keterangan mengenai rasa syukurnya yang teramat dalam kepada seluruh pihak yang telah membantu proses perawatan hingga pemulangan PMI menuju kampung halaman. Khususnya kepada BP3TKI Tanjungpinang, Suryanto mewakili pihak keluarga PMI Rubiah mengucapkan rasa terimakasih serta apresiasi atas koordinasi yang sangat baik dan pemberian informasi secara cepat kepada keluarga. Suryanto menjelaskan bahwa sepengetahuan keluarga, PMI masih dirawat di Kuala Lumpur Malaysia. Namun berkat penelusuran informasi yang dilaksanakan oleh BP3TKI Tanjungpinang, akhirnya keluarga memperoleh informasi bahwa Rubiah telah dirawat di Tanjungpinang dan keluarga memutuskan untuk berangkat ke Tanjungpinang.

“Saya sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi selain terimakasih. Terimakasih karena BP3TKI Tanjungpinang telah mendampingi perawatan ibu saya yang sakit tanpa pamrih. Terimakasih karena Ibu saya sudah diperlakukan dengan baik dan diberikan bantuan perawatan dan pemulangan gratis,” ujar Suryanto sambil meneteskan air mata karena terharu.

Pada Rabu (29/01) tepat pukul 05.30 pagi, akhirnya KM. Umsini bersandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, setelah mengarungi lautan selama kurang lebih 5 hari sejak bertolak dari Bintan. Sesampainya di pelabuhan, petugas BP3TKI Tanjungpinang melakukan serah terima PMI Rubiah kepada LP3TKI Surabaya, yang telah menunggu dan menyiapkan Ambulans untuk penjemputan PMI. Menurut rencana, PMI akan segera dibawa menggunakan Ambulans menuju Jember, untuk dilaksanakan perawatan lanjutan di RSUD Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kepala BP3TKI Tanjungpinang, Mangiring Hasoloan Sinaga, dalam keterangannya menuturkan bahwa pemulangan PMI Rubiah yang mengalami sakit stroke, berhasil dilaksanakan berkat kesigapan dan koordinasi dengan stakeholders terkait. Khususnya RSUD Kota Tanjungpinang sebagai rumah sakit rujukan pertama dalam perawatan PMI di Tanjungpinang, RSUD Ahmad Tabib selaku rumah sakit rujukan sekunder dalam penatalaksanaan keperawatan penyakit stroke, serta tentunya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang yang banyak membantu dalam proses embarkasi dan debarkasi PMI sakit di Tanjungpinang.

Kedepannya Sinaga berharap agar proses penanganan terhadap PMI sakit juga bisa dikoordinasikan dengan Rumah Sakit yang ditunjuk pemerintah di Kota Batam, sehingga penanganan perawatan terhadap PMI sakit bisa dilakukan dengan lebih terkoordinir dan PMI yang sakit bisa diberikan pengobatan dan perawatan yang lebih baik. *** (Humas/BP3TKI Tanjungpinang/Irf)