Saturday, 21 September 2024

Berita

Berita Utama

Kolaborasi BP3MI DI. Yogyakarta dan BP3MI Kepulauan Riau, Fasilitasi Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Menderita Kanker Paru-Paru

-

00.10 16 October 2023 716

Kolaborasi BP3MI DI. Yogyakarta dan BP3MI Kepulauan Riau, Fasilitasi Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Menderita Kanker Paru-Paru

Yogyakarta, BP2MI (16/10) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) D.I Yogyakarta bekerja sama dengan BP3MI Kepulauan Riau (Kepri) laksanakan fasilitasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia Terkendala dalam kondisi sakit, atas nama Romimah Sudaris (48) asal Gunungkidul, Yogyakarta.

Kepala BP3MI D.I Yogyakarta, Tonny Chriswanto menyampaikan fakta bahwa, Romimah Sudaris sebelumnya bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Hongkong selama kurang lebih 8 tahun. Romimah menderita sakit kanker paru-paru (Stadium IV) dalam kondisi kritis.

“Romimah sakit, lalu sebelumnya telah dirawat di Hongkong. Kemudian Romimah dipulangkan, dijemput oleh suami dan anaknya. Penerbangan dari Hongkong mengharuskan transit di Singapura, namun saat transit kondisi Romimah menurun, dan akhirnya dirawat di RS di Singapura,” ungkapnya.

Selanjutnya, Tonny menjelaskan bahwa, Romimah dari Singapura kemudian terbang ke Batam, dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Batam kurang lebih selama 15 hari.

Kemudian Romimah diterbangkan dari Batam dan tiba di bandara YIA pada hari Kamis (12/10) pukul 17.00 WIB, dengan pendampingan tim medis dan didampingi petugas pelindungan BP3MI Kepri.

“Proses panjang dan rumit harus dilalui untuk fasilitas pemulangan Romimah. Tidak seperti Pekerja Migran Indonesia biasanya yang sehat, fasilitasi Romimah yang sakit keras sampai pada daerah asalnya, membutuhkan pendampingan berkelanjutan,” ujar Tonny.

Menurutnya, pendampingan luar biasa bagi Romimah, tidak lepas dari koordinasi dan kerjasama yang baik antara BP3MI Kepri, BP3MI D.I Yogyakarta, serta koordinasi dengan Pemda daerah asal Romimah.

“Kerja sama antar lembaga membuktikan bahwa, kita tidak dapat bekerja sendirian dalam memfasilitasi secara maksimal bagi pekerja migran Indonesia, terlebih jika mereka dalam kondisi sakit kritis. Apresiasi sebesar-besarnya bagi seluruh tim yang berjasa memfasilitasi Romimah,” pungkas Tonny. (Humas/BP3MI DI. Yogyakarta/NL).