Friday, 26 April 2024

Berita

Berita Utama

Tertahan (Stranded) Empat Bulan di Majuro dan Pohnpei, 70 ABK Berhasil Dipulangkan BP2MI

-

00.01 5 January 2022 709

Tertahan (Stranded) Empat Bulan di Majuro dan Pohnpei, 70 ABK Berhasil Dipulangkan BP2MI

Jakarta, BP2MI (5/1) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyambut kedatangan 70 Anak Buah Kapal (ABK) Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Port Moresby, Papua Nugini, dengan menggunakan pesawat charter via Port Moresby - Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu malam (5/1/2022).

Ke-70 ABK ini melakukan penerbangan awal dari daerah Majuro dan Pohnpei menuju Port Moresby hingga kemudian melakukan penerbangan dari Port Moresby menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebelumya para ABK tersebut tertahan kepulangannya selama empat bulan terkendala aturan Covid-19 sehingga beberapa kali penerbangan tertunda. Berkat kerja sama dan bantuan pihak perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Port Moresby, KBRI Manila, KBRI Tokyo, Direktorat PWNI dan BHI Kemenlu, dan pihak pihak terkait lainnya sehingga proses repatariasi ini dapat berjalan dengan baik.

Soleh Hidayat selaku Koordinator Direktorat Pelindungan Pemberdayaan Kawasan Amerika Pasifik yang menyambut kepulangan tersebut menyampaikan sambutan dan ucapan selamat kepada para ABK yang sudah tiba di Tanah Air.

“Selamat datang kepada pahlawan devisa negara, selamat datang kembali di Indonesia. Dengan proses yang panjang dan berkat kerja sama dan bantuan pihak-pihak lain sehingga rencana kepulangan semenjak empat bulan lalu akhirnya dapat terealisasi, sebagian besar dari data yang saya terima kepulangan dikarenakan sudah finish contract, negara hadir memastikan teman-teman ABK PMI sudah menerima haknya sesuai ketentuan kontrak kerja,” ujar Soleh.

Mayoritas ABK PMI berasal dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara. Sesuai dengan protokol kesehatan, ke-70 ABK PMI akan menjalani karantina di Rusun Pasar Rumput selama sepuluh hari. Setelah selesai menjalani karantina, BP2MI akan kembali memonitor kepulangan mereka ke daerah asalnya. * (Humas/JOE/TDW)