Makassar, BP2MI (3/5) - UPT BP2MI Makassar memfasilitasi pemulangan WNI/PMI Bermasalah dari Malaysia, yaitu Rahma Amaliyah (40) dan dua orang anaknya, Naufal (6) dan Haikal Izzam (4) yang tiba di Terminal Kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (1/05/2021) pukul 14.59 WITA.

Rahma selama beberapa tahun terakhir terpisah jarak dengan suaminya yang bekerja sebagai PMI di Malaysia. Ia dan dua anaknya tinggal di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Rahma Amaliyah pun harus bolak balik ke Malaysia untuk mengunjungi suaminya yang mengais rizeki di negeri Jiran. Namun di luar prediksi pada kunjungannya ke Malaysia Februari 2020, Rahma Amaliyah dan dua anaknya terjebak lock down yang diberlakukan oleh pemerintah Malaysia terkait situasi pandemi Covid-19.

Karena izin tinggalnya di Malaysia berakhir, maka Rahma Amaliyah berinisiatif untuk melapor ke KJRI Kuching. Dengan bermodal paspor yang belum berakhir masa berlakunya, maka dengan bantuan KJRI Kuching mereka bisa kembali ke Indonesia. Akhirnya mereka bertiga pun terbang dari Pontianak menuju Makassar. 

Setibanya di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rahma Amaliyah dan kedua anaknya disambut oleh Kasi Perlindungan UPT BP2MI Makassar, Purworini. Pada kesempatan tersebut hadir pula perwakilan pihak Dinas Sosial Kabupaten Barru sebagai instansi terkait dalam fasilitasi repatriasi PMI. Kemudian ketiga WNI/PMI-B tersebut diserahkan kepada pihak keluarga untuk dipulangkan ke kampung halaman di Jl. Seruni No. 2, Ds. Tuwung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulsel.

Kepala  UPT BP2MI Makassar, Agus Bustami, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Barru dalam Repatriasi PMI sebagai wujud respons Pemerintah Daerah dalam upaya memberikan pelindungan maksimal pada WNI/PMI Bermasalah. ** (Humas/UPT BP2MI Makassar/Nila)

-