Saturday, 20 April 2024

Berita

Berita Utama

Perluas Peluang Kerja ke Jepang, BP2MI Teken MoU dengan LPK Bahana Inspirasi Muda

-

00.06 3 June 2022 1958

Perluas Peluang Kerja ke Jepang, BP2MI Teken MoU dengan LPK Bahana Inspirasi Muda

Jakarta, BP2MI (3/6) - Dalam upaya perluasan peluang kerja ke luar negeri, Badan Pelindungan Pekerja MIgran Indonesia (BP2MI) melakukan penjajakan kerjasama melalui penandatanganan Nota Kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bahana Inspirasi Muda, di Ruang Rapat Adelina Sau BP2MI, pada Jum’at (3/6/2022).

Agenda Penandatanganan MoU dilakukan untuk merespons besarnya kebutuhan tenaga kerja sektor kesehatan, terutama sebagai perawat lansia (careworker) di Jepang melalui program Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou. Diketahui, LPK Bahana Inspirasi Muda, bekerja sama dengan Registered Support Organization (RSO) Handi Network International membuka lowongan 100 tenaga kesehatan setiap tahun, serta beasiswa peningkatan kompetensi selama masa persiapan SSW ke Jepang. 

Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, A. Gatot Hermawan mengatakan MoU ini merupakan upaya mendongkrak peningkatan supply Pekerja Migran Indonesia (PMI) berbasis kompetensi ke negara penempatan.

“Tahun 2022 telah dicanangkan oleh BP2MI sebagai tahun penempatan PMI. Dalam mendukung pelaksanaan skema SSW yang berorientasi pada basis kompetensi PMI ini, tentu saja kami membutuhkan kolaborasi serta dukungan dari Lembaga-lembaga Pendidikan,” ungkap Gatot.

Lebih lanjut, Gatot mengapresiasi capaian LPK Bahana Inspirasi Muda yang banyak mendorong peningkatan kompetensi PMI baik pada program Government to Government (G to G) maupun skema Private, yakni pemagangan dan SSW.

“Potensi Jepang sebagai negara tujuan bekerja memiliki peminat yang sangat tinggi karena gajinya besar dan hampir tidak pernah terdengar kasus yang dialami oleh PMI yang bekerja di sana,” tambah Gatot.

Direktur LPK Bahana Inspirasi Muda, Sony Dwiariandy mengatakan bahwa pihaknya bersama RSO Handi Network International telah berhasil memberikan jaminan kompetensi dari kandidat tenaga kesehatan kepada para klien, yakni para pemberi kerja.

“Keberhasilan kami meyakinkan klien berdampak pada kesediaan para klien yakni para pemberi kerja mengeluarkan biaya pelatihan yang direalisasikan dalam bentuk beasiswa peningkatan kompetensi bagi para kandidat,” jelas Sony

CEO Handi Network International, Tetsuro Haruyama, memaparkan program SSW ini merupakan peluang yang baik karena para lulusan sekolah-sekolah kesehatan yang memiliki dasar kompetensi dapat bekerja di Jepang dengan penghasilan yang tinggi.

“Keunggulan dari program kami adalah beasiswa bagi para kandidat mengikuti pelatihan bahasan Jepang, serta kemampuan yang dibutuhkan secara gratis. Sepanjang pengalaman kami para pemberi kerja memberikan gaji minimal 140 ribu yen dengan segala fasilitas hidup yang sudah ditanggung serta potensi bonus tahunan,” ungkap Haruyama.

Agenda penandatanganan MoU juga dihadiri oleh Direktur Penempatan non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Devriel Sogia; Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Lismia Elita; Manager Marketing LPK Bahana Inspirasi Muda, Nafisa Alfi Salma; dan Manager Academic LPK Bahana Inspirasi Muda, Intan Eka Wulandari. ** (Humas/BJG/AH)